SUARA INDONESIA, SUMENEP- Pernahkah Anda merasa lelah dengan hiruk pikuk kota besar dan ingin menemukan tempat yang tenang serta menyegarkan? Pulau Giliyang adalah jawabannya.
Terletak di Pulau Madura, tepatnya di Bancamara, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
Pulau Giliyang atau dikenal juga dengan nama Pulau Gili Iyang menawarkan pesona alam yang memesona dan udara bersih yang jarang bisa ditemukan di kota-kota besar.
Pulau Giliyang tidak hanya menawarkan panorama pantai yang memukau, tetapi juga kekayaan bawah laut yang memikat para penyelam.
Airnya yang jernih dan pasir putihnya yang lembut membuat siapa pun yang mengunjungi merasa seperti berada di surga tersembunyi.
Berenang di sekitar Pulau Giliyang akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan, terutama untuk pecinta keindahan bawah laut.
Salah satu hal yang membuat Pulau Giliyang begitu istimewa adalah kualitas udaranya yang segar.
Pulau ini terkenal karena memiliki kandungan oksigen yang sangat baik, di antara yang terbaik kedua di dunia setelah Yordania.
Bagi mereka yang ingin menghirup udara segar dan bersih jauh dari polusi, Pulau Giliyang adalah pilihan yang sempurna.
Biaya masuk ke Pulau Giliyang bervariasi tergantung pada jenis paket wisata yang dipilih.
Pastikan untuk memeriksa dengan agen tur atau pengelola pulau untuk mendapatkan informasi terbaru.
Pulau Giliyang buka 24 jam, tetapi disarankan bagi pengunjung yang tidak menginap untuk tiba sebelum senja agar dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang spektakuler.
Pulau Giliyang adalah destinasi yang sempurna bagi siapa pun yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih alami.
Dengan panorama pantai yang memukau, kandungan oksigen terbaik, dan kemudahan akses dari Pulau Madura, Pulau Giliyang menjadi pilihan yang tepat untuk melepaskan penat dari kehidupan sehari-hari di kota.
Jangan ragu untuk mengunjungi dan menjelajahi keindahan Pulau Giliyang yang menakjubkan! (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aditya Mulawarman |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi